Halaman
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
117
IX
Produksi Padi
Perhatikan gambar berikut ini!
Dokumen Penerbit
Pertanian Indonesia masih menghadapi persoalan-persoalan klasik.
Persoalan yang dihadapi antara lain kelangkaan pupuk, kekeringan, banjir, harga
anjlok, paceklik, hama dan penyakit, konversi (alih fungsi) lahan, serta
kurangnya irigasi. Persoalan tersebut menyebabkan turunnya produksi padi.
118
Pelajaran IX Produksi Padi
Mendengarkan dan Mengomentari Pendapat Seseorang
Anda akan mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau
seminar.
Anda dapat memberikan pendapat baik dalam diskusi atau seminar.
Pendapat tersebut harus disesuaikan dengan materi diskusi sehingga diskusi
dapat berjalan terarah. Bagaimana mengemukakan pendapat? Pahami penjelasan
berikut!
Mengomentari Pendapat
Anda dapat memberikan komentar terhadap banyak hal, antara lain
gagasan, pendapat, masalah yang terjadi, dan pesan yang disampaikan
orang lain. Komentar yang Anda berikan dapat berupa dukungan atau
kritikan, pernyataan setuju ataupun tidak setuju.
Komentar yang kamu berikan terkadang berbeda dengan komentar
yang diberikan peserta diskusi yang lain. Perbedaan komentar tersebut
dapat menyebabkan adu pendapat.
Adu pendapat sering terjadi dalam diskusi. Agar adu pendapat tidak
menimbulkan pertengkaran, peserta diskusi dapat melakukan hal-hal di
bawah ini.
1.
Mengemukakan pendapat dengan kalimat yang baik.
2.
Jika tidak setuju dengan pendapat peserta lain, tolaklah pendapat
dengan sopan. Jangan menyangkut pribadi orangnya.
Contoh:
a.
Menurut saya, pengaturan jarak tanam perlu diperhitungkan. Hal
ini berkaitan dengan produksi hara dalam tanah. (santun)
b. Pendapatmu tidak masuk akal karena tidak didukung dengan
fakta dan data yang benar. (tidak santun)
3.
Menghilangkan rasa sentimen, rasa kurang senang terhadap orang
yang mengemukakan pendapat.
4.
Memberikan alasan atau fakta pendukung.
5.
Memberikan alasan penolakan dan sekaligus menyampaikan jalan
keluar.
6.
Jangan segan menerima pendapat orang lain yang benar-benar dapat
diterima.
7.
Memperhatikan waktu yang disediakan.
Selain memberikan komentar, Anda dapat mengajukan pertanyaan
terhadap gagasan, pendapat, masalah yang terjadi, dan pesan yang
disampaikan orang lain. Saat mengajukan pertanyaan penuhilah syarat-
syarat berikut.
1.
Pertanyaan diajukan dengan jelas, tidak berbelit, dan langsung menuju
sasaran.
2.
Pertanyaan diajukan dengan sopan, hindarkan pertanyaan dalam
bentuk perintah atau permintaan.
3.
Usahakan agar pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan.
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
119
Hasil penelitian yang Anda lakukan dapat dibuat karya tulis atau
dipresentasikan kepada teman-teman. Masih ingatkah Anda bagaimana cara
mempresentasikan hasil penelitian dengan baik? Pelajari kembali Pelajaran VII!
Tugas Rumah
Lakukan penelitian berikut!
1.
Bentuklah kelompok! Setiap kelompok terdiri atas 6–8 siswa.
2.
Lakukan penelitian sesuai dengan tema yang Anda dapatkan!
Tema-tema yang diberikan antara lain:
a.
kehidupan sosial masyarakat sekitar,
b.
kebudayaan masyarakat sekitar,
c.
perekonomian di wilayah sekitar,
Mempresentasikan Hasil Penelitian
Anda akan mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Ayo, lakukan diskusi kelas!
1.
Tentukan satu orang perwakilan kelompok Anda untuk mengemuka-
kan hasil pembahasan dalam kelompok!
2.
Ungkapkanlah hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas!
3.
Beri kesempatan kelompok lain untuk bertanya dan mengungkapkan
komentar terhadap hasil diskusi kelompok Anda!
4.
Jawablah pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain. Berilah
komentar terhadap komentar yang diungkapkan! Teman yang lain
dapat menambah pernyataan perwakilan kelompok.
5.
Lakukan secara bergantian!
Lakukan diskusi kelompok!
1.
Bentuklah kelompok yang beranggota empat atau lima siswa!
2.
Tunjuklah dua orang anggota kelompok menjadi moderator dan penulis!
Penulis akan mencatat pertanyaan dan komentar yang diungkapkan peserta
diskusi.
3.
Guru Anda akan memberikan masalah. Moderator akan mengungkapkan
masalah tersebut. Diskusikan masalah yang telah diungkapkan moderator!
4.
Ajukan pertanyaan terhadap masalah yang telah disampaikan!
5.
Anda dan teman kelompok Anda dapat memberikan pendapat atau gagasan
terhadap masalah yang dikemukakan!
6.
Berikan komentar terhadap pendapat atau gagasan yang diungkapkan
anggota kelompok lain!
7.
Catatlah hasil diskusi kelompok Anda berdasarkan pertanyaan dan
komentar yang diungkapkan dalam diskusi!
120
Pelajaran IX Produksi Padi
d. kemajuan ilmu dan teknologi di lingkungan sekitar, serta
e.
sarana dan prasarana transportasi sekitar.
3.
Tulislah hasil penelitian yang dilakukan!
4.
Ringkaslah hasil penelitian yang dilakukan!
5.
Tulislah proses penelitian yang dilakukan!
Berdiskusi di kelas.
1.
Tentukan satu orang untuk mempresentasikan hasil penelitian.
2.
Presentasikan hasil penelitian dan proses penelitian yang dilakukan
kelompok Anda di depan kelas!
3.
Teman-teman Anda akan memberikan tanggapan terhadap hasil
penelitian kelompok Anda.
4.
Berikan pula tanggapan Anda terhadap hasil penelitian kelompok
teman Anda. Anda dapat setuju atau tidak setuju terhadap hasil
penelitian kelompok lain. Sertai tanggapan Anda dengan alasan yang
dapat mendukung tanggapan Anda!
5.
Laporkan hasil presentasi kepada guru Anda!
Membandingkan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya
Sastra
Anda akan membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia
atau novel terjemahan dengan hikayat.
Karya sastra novel maupun hikayat mengandung unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang membangun
karya sastra dari dalam. Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang
berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya
sastra.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya Sastra
Unsur intrinsik karya sastra sebagai berikut.
1.
Tema adalah ide pokok yang mendasari suatu karya sastra.
2.
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui karya sastra.
3.
Tokoh adalah individu yang ada dalam karya sastra.
4.
Penokohan adalah pemberian sifat atau karakter pada tokoh dalam
karya sastra.
5.
Latar adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam
cerita.
6.
Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya
sastra.
7.
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam
sebuah karya sastra.
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
121
Unsur ekstrinsik karya sastra antara lain religi, latar belakang sosial
budaya pengarang, latar belakang pendidikan pengarang, adat istiadat,
dan status ekonomi.
Perhatikan kutipan novel dan hikayat berikut. Selanjutnya, pahami contoh perbandingan
unsur intrinsik dan ekstrinsik kedua kutipan tersebut!
Kutipan novel
. . . .
Aku bingung. Ban depannya kempes dan lampu-
nya bengkok. Aku biarkan saja sepeda itu tergeletak
di tempatku jatuh tadi, dan dengan jantung berdebar
keras aku kembali ke rumah dan bersembunyi di
tingkat atas. Rasanya berjam-jam aku bersembunyi
di situ.
Akhirnya kudengar suara di dapur. Rupanya
Graham sedang berbicara dengan ibu di sela-sela
isaknya. ”Bu, sepedaku hilang. Pasti ada yang men-
curinya!” Lalu kedengaran suara ibu yang terdengar
bernada khawatir dan cemas. ”Ibu tak punya waktu
sekarang untuk memikirkan sepeda itu. Graham,
mana Sheila?”
Lalu kukumpulkan segenap keberanianku yang
masih tersisa dan turun menemui mereka. Kucerita-
kan semua yang terjadi. Aku sudah tidak ingat apa
yang dikatakan ibu saat itu, tapi yang jelas dia sangat
lega karena aku tidak apa-apa, dan dia tidak begitu
menghiraukan sepeda yang rusak itu. Tapi Graham
sangat sedih dan keluar mencari sepedanya.
Berikutnya, ayah masuk dan ibu menceritakan
semua yang terjadi. Ayah juga tidak marah, malah
bersyukur karena aku tidak apa-apa. ”Sheila,” katanya.
”Untung kau tidak mati.” Lalu sunyi. Akhirnya ayah
berbicara lagi, ”Untuk beberapa lama terpaksa uang
sakumu dipakai untuk memperbaiki sepeda Graham
. . . .”
Sumber:
Emma dan Aku
, Sheila Hocken diterjemahkan
oleh Ismet Fanany, 1989, Gramedia
Kutipan hikayat
Hikayat Si Miskin
Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali
peristiwa Allah swt. menunjukkan kekayaannya
kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki-
bini berjalan mencari rezekinya sekeliling negeri Antah
Berantah.
Adapun nama raja di dalam negeri itu Maharaja
Indra Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaannya
baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah dewa itu takluk
kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda
pada tiap-tiap tahun.
Hatta maka pada suatu hari baginda sedang ramai
dihadap oleh segala raja-raja menteri hulubalang rakyat
sekalian ada di penghadapan. Maka si Miskin laki-bini
dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya,
maka orang banyak itu pun ramailah, ia tertawa seraya
mengambil kayu dan batu. Maka dilemparnyalah akan
si Miskin itu kena tubuhnya habis bengkok-bengkok
dan berdarah. Maka segala tubuhnya pun berlumur
dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah
baginda, apakah yang gempar itu di luar itu? Sembah
segala raja-raja. Itu ya Tuanku Syah Alam, orang
melempar si Miskin tuanku. Maka titah baginda, suruh
usir jauh-jauh.
Maka diusir oranglah akan si Miskin itu hingga
sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itupun
kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun
berangkatlah masuk ke dalam istananya itu. Maka
segala rajanya dan menteri hulubalang rakyat sekalian
itupun masing-masing pulang ke rumahnya. Adapun
akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam
hutan itu. Setibalah siang hari, maka iapun pergi
berjalan masuk ke dalam negeri mencari rezekinya.
Maka apabila sampailah dekat kepada kampung
orang yang empunya kampung itu melihat akan dia
maka diusirnyalah dengan kayu maka si Miskin itupun
larilah, ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang
pasar itu si Miskin datang, mereka masing-masingpun
datang, ada yang melontari dengan batu ada yang
memalu dengan kayu, maka si Miskin itupun larilah
tunggang langgang. Tubuhnya habis berlumur darah.
Maka menangislah ia tersedu-sedu sepanjang jalan itu
dengan tersangat lapar dahaganya seperti akan matilah
rasanya. Maka iapun bertemu dengan tempat orang
membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia
di sana maka dicaharinyalah di dalam sampah yang
bertimbun itu barang yang boleh dimakannya.
Maka didapatnyalah ketupat yang sudah basi
dibuangkan oleh orang pasar itu dengan buku tebu,
lalu dimakannya ketupat yang sebiji itu laki-bini. Setelah
sudah dimakannya ketupat itu maka baharulah
122
Pelajaran IX Produksi Padi
dimakannya buku tebu itu, maka adalah segar sedikit
rasanya tubuhnya karena beberapa harinya tiada
merasai nasi hendak mati rasanya. Ia handuk meminta
ke rumah takut. Jangankan diberi orang barang
sesuatu, hampir kepada rumah orang itupun tiada
boleh. Demikianlah hal si Miskin itu sehari-hari.
Hatta, maka hari pun petanglah. Maka si Miskin
pun berjalanlah masuk ke dalam hutan, tempatnya
sediakala itu. Di sanalah ia tidur, maka disapunyalah
darah yang di tubuhnya tiada boleh keluar, karena
darah itu sudah kering. Maka si Miskin itu pun tidurlah
di dalam hutan itu.
Setelah pagi-pagi hari, maka berkatalah si Miskin
kepada isterinya, ”Ya, tuanku, matilah rasaku ini,
sangatlah sakit rasanya tubuhku ini. Maka tiadalah
berdaya lagi; hancurlah rasanya anggotaku ini.” Maka
ia pun tersedu-sedulah menangis, maka terlalu belas
rasa hati isterinya, melihat laku suaminya demikian
itu; maka ia pun menangis pula seraya mengambil
daun kayu, lalu dimamahnya, maka disapukannyalah
seluruh tubuh suaminya, sambil ia berkata, ”Diamlah
tuan, jangan menangis!” Sudahlah dengan untung
kita, maka jadi selaku ini!”
Adapun si Miskin itu, asalnya daripada raja
keinderaan. Maka kena sumpah Batara Indera, maka
jadilah ia demikian itu. Maka adalah suaminya itu pun
segarlah sedikit tubuhnya. Setelah itu, maka suaminya
pun masuk ke dalam hutan mencari umbut yang
muda, yang patut dimakannya; maka dibawanyalah
kepada isterinya. Maka demikianlah laki bini.
Hatta, berapa lamanya, maka isteri si Miskin itu pun
hamillah tiga bulan lamanya; maka isterinya menangis
hendak makan buah mempelam yang ada di dalam
taman raja itu. Maka suminya itu pun terkenangkan
untungnya, tatkala ia di keinderaan menjadi raja tiada ia
mau beranak. Maka sekarang telah mudarat, maka
baharulah hendak beranak, seraya berkata kepada
isterinya, ”Ayuhai, adinda, tuan hendak membunuh
kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu, akan hal
kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta
barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada
boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya
demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis. Maka
kata suaminya, ”Diamlah tuan! Jangan menangis, biarlah
kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu.
Jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu,
kakanda berikan kepada tuan.” Maka isteri itu pun
diamlah; maka suaminya itu pun pergilah ke pasar
mencahari buah mempelam itu. Setelah sampailah ia
di kedai orang berjual buah mempelam, maka si Miskin
itu pun berhentilah di sana, takut ia akan dipalu orang.
Maka kata orang yang berjual buah mempelam itu, ”Hai,
Miskin, apa kehendakmu?”, maka sahut si Miskin, ”Itu
jikalau ada belas dan kasihan serta rahim tuan akan
hambat orang miskin; hamba ini minta diberikan yang
sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah
mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji
sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar
itu yang mendengar kata si Miskin itu, seperti hancurlah
rasa hatinya. Maka ada yang memberi buah mempelam,
ada yang memberikan juadah, ada yang memberikan
nasi, ada yang memberikan kain baju; ada yang
memberikan buah-buahan, oleh sebab anak yang
diidamkan oleh isterinya itu. Maka si Miskin itu pun
heranlah akan dirinya, oleh sebab diberi orang pasar itu
berbagai-bagai jenis pemberikan. Adapun akan
dahulunya, jangankan diberinya barang suatu, mampir
pun tiada boleh, habislah dilemparnya dengan kayu dan
batu.
Sumber:
Hikayat Si Miskin
, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Contoh perbandingan unsur intrinsik dan ekstrinsik kutipan novel dan
hikayat sebagai berikut.
1.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh Sheila dalam novel memiliki sifat jujur dan pemberani. Sifat tokoh
Sheila dapat Anda temukan dalam kalimat.
Lalu kukumpulkan segenap keberanian yang masih tersisa dan turun menemui
mereka. Kuceritakan semua yang terjadi.
Tokoh laki bini dalam hikayat memiliki sifat pantang menyerah untuk
berusaha.
Sifat tokoh laki bini dapat Anda temukan dalam kalimat.
Seorang miskin laki-bini berjalan mencari rezekinya sekililing negeri Antah
Berantah.
2.
Latar Cerita
Latar cerita kutipan novel terjadi di rumah Sheila. Latar kutipan novel dapat
Anda temukan dalam kalimat.
Akhirnya kudengar suara di dapur. Rupanya Graham berbicara dengan ibu di sela-
sela isaknya.
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
123
Latar cerita kutipan hikayat terjadi di negeri Antah Berantah. Latar kutipan
hikayat tidak dijelaskan secara rinci.
Berdasarkan penjelasan unsur tersebut, novel dan hikayat memiliki
persamaan unsur intrinsik. Novel dan hikayat juga memiliki perbedaan.
Menulis Karya Ilmiah
Anda akan menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian.
Setelah itu, Anda akan menggunakan kata
akibatnya
dan
dengan demikian
.
Anda dapat mengadakan penelitian untuk mengetahui penyebab menurun-
nya produksi padi. Setelah mengadakan penelitian, Anda dapat menuliskan
hasil penelitian ke dalam karya ilmiah. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
Pahami penjelasan berikut!
Menulis Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karangan yang menyajikan hasil pikiran,
pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun menurut
metode tertentu secara sistematis. Karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
1.
Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal.
2.
Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang
menunjukkan kesinambungan.
3.
Objektif, yaitu keterangan yang disajikan menurut apa adanya.
4.
Tuntas, yaitu masalah-masalah yang dimunculkan dikupas secara rinci
dan lengkap.
5.
Kebenarannya dapat diuji.
6.
Berlaku umum, yaitu kesimpulan berlaku bagi semua populasi.
7.
Memakai bahasa baku dan tata tulis yang sesuai dengan kaidah bahasa.
Coba, tentukan persamaan dan perbedaan novel dengan hikayat melalui kegiatan
berikut!
1.
Carilah novel Indonesia dan novel terjemahan!
2.
Catatlah judul novel Indonesia dan novel terjemahan yang telah Anda
temukan!
3.
Bacalah kedua novel tersebut. Baca pula kutipan ”Hikayat Si Miskin”
di depan!
4.
Identifikasilah unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel yang Anda
baca. Tentukan pula unsur intrinsik dan ekstrinsik ”Hikayat Si
Miskin”!
5.
Bandingkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel yang Anda
baca dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik ”Hikayat Si Miskin”!
124
Pelajaran IX Produksi Padi
Sebelum menyusun karya tulis, Anda akan membuat kerangka karya
tulis. Kerangka karya tulis ini sebagai rancangan atau garis besar yang
bersumber dari bahan-bahan yang telah dikumpulkan. Bahan-bahan
tersebut tidak selalu memiliki bobot yang sama. Oleh karena itu, bahan
itu pun perlu diseleksi. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari
wawancara dengan narasumber atau dengan membaca.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika akan
menyusun kerangka karya tulis.
1.
Menentukan tema karya tulis.
Contoh:
Menurunnya produksi beras.
2.
Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya
tulis berdasarkan tema yang harus dipilih.
Contoh:
a.
Penyebab turunnya produksi beras.
b. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi turunnya
produksi beras.
3.
Mendaftar hal-hal yang harus ditulis dalam karya tulis.
a.
Penyebab turunnya produksi beras.
Masalah yang menyebabkan produksi padi turun.
Dampak dari alih fungsi lahan pertanian.
b. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi turunnya
produksi beras.
Adanya undang-undang yang mengatur alih fungsi lahan.
Penyuluhan kepada petani dan masyarakat.
4.
Menyusun kerangka karya tulis.
Contoh:
Menurunnya produksi beras.
a.
Penyebab turunnya produksi beras.
Masalah yang menyebabkan produksi padi turun.
Dampak dari alih fungsi lahan pertanian.
b. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi turunnya
produksi beras.
Adanya undang-undang yang mengatur alih fungsi lahan.
Penyuluhan kepada petani dan masyarakat.
Sebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.
A. Bagian Awal
1.
Halaman sampul luar
2.
Halaman judul
3.
Halaman pengesahan
4.
Kata pengantar
B. Bagian Utama
1.
Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang latar belakang tema yang dibicarakan,
perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
125
2.
Isi
Bagian isi dalam karya tulis berisi uraian lengkap dan rinci tentang
tema atau masalah yang diungkapkan. Pengembangan per-
masalahan ini didukung data agar memberikan gambaran yang
lebih jelas.
3.
Penutup
Bagian akhir karangan merupakan bagian penutup yang berisi
pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca. Selain itu,
bagian penutup merupakan kesimpulan dari isi suatu karangan.
C. Bagian Akhir
1.
Daftar pustaka
Daftar pustaka ditulis dengan urutan sebagai berikut.
a.
Nama penulis ditulis paling awal. Jika dua kata atau lebih,
nama penulis dibalik.
b.
Tahun terbit.
c.
Judul buku ditulis dengan huruf miring atau diberi garis
bawah.
d. Tempat terbit (kota tempat penerbit).
e.
Nama penerbit.
Tanda baca yang digunakan sebagai berikut.
a.
Tanda koma (,) untuk menandai nama yang dibalik.
b.
Tanda titik (.) digunakan di antara nama penulis, tahun terbit,
judul buku, dan nama kota tempat penerbit.
c.
Tanda titik dua (:) digunakan di antara kota tempat penerbit
dan nama penerbit.
2.
Lampiran-lampiran
Perhatikan contoh karya ilmiah berikut!
Menurunnya Produksi Padi
A. Pendahuluan
1.
Latar Belakang Masalah
Beras merupakan makanan pokok yang sangat diperlukan manusia.
Beras berasal dari padi. Namun, semakin lama produksi padi di Indonesia
semakin menurun. Produksi padi yang semakin menurun ini menyebabkan
padi sulit didapat. Akibatnya harga beras menjadi naik. Banyak cara telah
dilakukan untuk meningkatkan produksi beras. Namun, semua yang
dilakukan sepertinya sia-sia. Sebenarnya apa yang menyebabkan produksi
padi menurun? Sehubungan dengan hal tersebut, karya tulis ini akan
membahas beberapa hal yang menyebabkan produksi padi menurun.
2.
Perumusan Masalah
a.
Apa yang menyebabkan produksi padi menurun?
b.
Bagaimana cara mengantisipasi semakin susutnya areal pertanian?
3.
Tujuan Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui penyebab
menurunnya produksi padi dan cara meningkatkan produksi padi. Dengan
adanya karya ilmiah ini diharapkan masyarakat mau berpartisipasi untuk
meningkatkan produksi padi.
126
Pelajaran IX Produksi Padi
B. Isi
Pertanian Indonesia masih tetap menghadapi persoalan-persoalan klasik.
Persoalan-persoalan klasik tersebut menyebabkan turunnya produksi beras.
Persoalan-persoalan tersebut antara lain: kelangkaan pupuk menjelang masa
tanam, kekeringan di saat kemarau, kebanjiran di musim hujan, harga anjlok
ketika panen, mencekik saat paceklik, hama dan penyakit, konversi (alih fungsi)
lahan yang kian tidak terbendung, serta berkurangnya sistem irigasi.
Persoalan kelangkaan pupuk, kekeringan, banjir, harga panen, hama,
dan penyakit dampaknya terhadap produksi pertanian, terutama padi, tidak
bersifat permanen. Namun, dampak berkurangnya lahan pertanian karena
konversi akan bersifat permanen terhadap turunnya produksi padi. Sekali lahan
pertanian, terutama sawah yang sudah beralih fungsi, mustahil kembali lagi
menjadi sawah. Dengan demikian, luas sawah akan semakin sempit.
Kekhawatiran terhadap kelangkaan pupuk dan anjloknya harga padi selalu
disuarakan dengan lantang oleh para wakil rakyat karena khawatir produksi
pangan nasional merosot. Anehnya, soal konversi lahan nyaris tidak pernah
mendapat perhatian. Jangankan "suara lantang", yang sayup-sayup pun hampir
tak terdengar. Padahal, dampaknya jelas dan permanen terhadap produksi
pangan nasional.
Persoalan lain yang dapat menurunkan produksi padi Indonesia adalah
berkurangnya lahan irigasi. Berkurangnya lahan irigasi berkait erat dengan
semakin sempitnya lahan pertanian. Lahan yang semestinya dapat digunakan
untuk mengatur irigasi tersebut telah berubah menjadi perumahan, permukiman,
industri maupun fungsi lain di luar kepentingan irigasi. Berkurangnya lahan irigasi
juga tidak dapat lepas dari kondisi perekonomian petani. Petani yang membutuh-
kan uang untuk mencukupi kehidupannya terpaksa menjual tanah garapan dan
tanah pertaniannya. Akibatnya, konversi lahan pertanian semakin meningkat.
Konversi lahan tidak hanya berpengaruh terhadap produksi pangan, tetapi
juga hilangnya investasi untuk membangun irigasi dan prasarana lainnya. Belum
lagi kerugian ekologis bagi sawah di sekitarnya akibat alih fungsi sebagian lahan,
antara lain hilangnya hamparan efektif untuk menampung kelebihan air limpasan
yang bisa membantu mengurangi banjir. Kerugian itu masih bertambah dengan
hilangnya kesempatan kerja dan pendapatan bagi petani penggarap, buruh tani,
penggilingan padi, dan sektor-sektor pedesaan lainnya. Sektor pertanian,
terutama padi, merupakan sektor yang paling banyak menyediakan lapangan
kerja. Dengan demikian, pengangguran akan bertambah.
Bagi pemilik lahan, mengonversi lahan pertanian untuk kepentingan
nonpertanian saat ini memang lebih menguntungkan. Secara ekonomis, lahan
pertanian, terutama sawah, harga jualnya tinggi karena biasanya berada di
lokasi yang berkembang.
Namun, bagi petani penggarap dan buruh tani, konversi lahan menjadi
"bencana" karena mereka tidak serta-merta bisa beralih pekerjaan. Mereka
terjebak pada kian sempitnya kesempatan kerja. Hal ini akan menumbuhkan
masalah sosial yang pelik.
Guna mengantisipasi semakin susutnya lahan pertanian perlu dibuat
peraturan yang melarang adanya alih fungsi lahan. Misalnya pada tanah
pertanian, meskipun pemiliknya telah berganti, tanah tersebut tetap dalam
fungsinya sebagai lahan pertanian. "Kalau memang dijual, pembelinya harus
mempertahankan fungsi irigasi dan lahan tersebut, tidak untuk permukiman
atau industri. Tidak hanya itu saja, pemerintah dan masyarakat harus mengambil
komitmen yang kuat untuk mencegah terjadinya konversi lahan pertanian, yang
diwujudkan pada visi baru dalam kebijakan yang dilaksanakan. Keberpihakan
pada kesejahteraan petani, kepentingan menjaga ketahanan pangan nasional,
serta menjaga kelestarian lingkungan harus dinyatakan dengan jelas. Pemerintah
juga dapat mengadakan penyuluhan kepada petani dan masyarakat supaya
menjadikan sektor pertanian sebagai lapangan usaha yang menarik dan
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
127
bergengsi. Penyuluhan ini secara alami dapat mencegah terjadinya konversi
lahan. Jika konversi terus terjadi tanpa terkendali, hal itu tidak saja melahirkan
persoalan ketahanan pangan, tetapi juga lingkungan dan ketenagakerjaan.
C. Penutup
1.
Kesimpulan
Penurunan produksi padi disebabkan oleh beberapa persoalan klasik.
Persoalan klasik tersebut seperti kelangkaan pupuk menjelang masa tanam,
kekeringan pada saat kemarau, kebanjiran pada musim hujan, harga anjlok
ketika panen, harga mencekik saat paceklik, hama dan penyakit, konversi
lahan yang kian tidak terbendung, serta berkurangnya sistem irigasi. Dari
beberapa persoalan di atas yang paling membahayakan adalah konversi
lahan yang semakin lama semakin luas. Guna mengantisipasi semakin
susutnya lahan pertanian perlu dibuat peraturan yang melarang adanya
alih fungsi lahan.
2.
Saran
a.
Pemerintah seharusnya menyediakan persediaan pupuk yang cukup
untuk para petani.
b.
Pemerintah memberlakukan undang-undang untuk mengatur
konversi lahan.
c.
Menyadarkan petani betapa pentingnya lahan pertanian untuk para
petani.
A.
Sebutkan pokok-pokok masalah yang dibicarakan dalam karya ilmiah "Menurunnya
Produksi Padi"!
B.
Tunjukkan bagian awal, utama, dan akhir dari karya tulis "Menurunnya Produksi
Padi"!
C.
Perhatikan kembali karya tulis "Menurunnya Produksi Padi". Menurut Anda
apakah karya tulis tersebut sudah menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat?
Jelaskan pendapat Anda!
Berdasarkan karya ilmiah sederhana di atas, kerjakan kegiatan berikut ini!
1.
Lakukan pengamatan atau penelitian bersama teman sekelas Anda
mengenai alih fungsi lahan pertanian di kota Anda!
2.
Carilah bahan-bahan pendukung sesuai dengan hasil penelitian Anda
untuk dikembangkan menjadi karya tulis!
2.
Tentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis
berdasarkan pengamatan yang telah Anda lakukan!
3.
Tulislah sebuah kerangka karya tulis sehubungan dengan hasil
penelitian Anda!
Anda dapat melakukan langkah-langkah penyusunan kerangka karya
tulis seperti berikut.
a.
Menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis
berdasarkan pengamatan atau penelitian.
b. Mendaftar hal-hal yang perlu ditulis berdasarkan topik yang
dipilih.
c.
Menyusun gagasan-gagasan tersebut menjadi kerangka karya
tulis.
4.
Kembangkanlah kerangka karya tulis menjadi sebuah karya tulis.
Jangan lupa, sertai karya tulis dengan daftar pustaka!
128
Pelajaran IX Produksi Padi
D.
Tukarkan karya tulis yang Anda buat dengan karya tulis teman Anda. Suntinglah
karya tulis teman Anda!
Hal-hal yang harus disunting:
1.
ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan,
2.
ketepatan penggunaan tanda baca,
3.
keefektifan kalimat, dan
4.
keterpaduan paragraf.
E.
Perhatikan kembali karya tulis "Menurunnya Produksi Padi". Daftarlah kalimat
yang menggunakan konjungsi
akibatnya
dan
dengan demikian
!
F.
Buatlah kalimat dengan menggunakan konjungsi
akibatnya
dan
dengan
demikian
. Setiap konjungsi buatlah tiga kalimat!
G.
Pilihlah salah satu kalimat yang Anda buat. Kembangkanlah menjadi paragraf!
Menggunakan Kata
akibatnya
dan
dengan demikian
Perhatikan kembali karya tulis "Menurunnya Produksi Padi"! Dalam karya tulis
tersebut terdapat kalimat berikut ini.
1.
Produksi padi yang semakin menurun ini menyebabkan padi
sulit didapat.
Akibatnya
, harga beras menjadi naik.
2.
Sekali lahan pertanian, terutama sawah yang sudah beralih
fungsi, mustahil kembali lagi menjadi sawah.
Dengan demikian
,
luas sawah akan semakin sempit.
Kata
akibatnya
dan
dengan demikian
termasuk kata penghubung
antarkalimat. Penghubung atau konjungsi antarkalimat berfungsi
menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain.
Baik konjungsi
akibatnya
dan
dengan demikian
digunakan untuk
menandai hubungan 'konsekuensi'.
Rangkuman
Anda dapat mencatat pendapat, gagasan, atau pikiran teman Anda yang
tidak sesuai dengan pendapat Anda. Pendapat, gagasan, atau pikiran teman
Anda tersebut dapat Anda komentari. Komentar yang Anda berikan dapat
berupa dukungan atau kritikan, pernyataan setuju ataupun tidak setuju.
Anda dapat mempresentasikan hasil penelitian kepada teman-teman Anda.
Langkah-langkah mempresentasikan penelitian meliputi menyampaikan pokok-
pokok hasil penelitian, meringkas hasil penelitian dengan kalimat yang runtut,
dan menyampaikan ringkasan hasil penelitian dengan bahasa yang jelas dan
mudah dipahami.
Anda dapat meneliti karya sastra asli Indonesia atau terjemahan dan hikayat.
Karya sastra tersebut memuat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur dalam
novel dapat Anda bandingkan dengan unsur-unsur dalam hikayat. Hikayat
merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
129
undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau
gabungan sifat-sifat itu.
Anda dapat melakukan pengamatan dan penelitian untuk menulis karya
ilmiah. Menulis karya ilmiah memerlukan beberapa langkah meliputi:
menentukan tema, mendaftar gagasan berdasarkan tema, mendaftar masalah
berhubungan dengan tema, dan menyusun kerangka karya tulis. Karya tulis
terdiri atas bagian awal (halaman judul, kata pengantar), bagian utama
(pendahuluan, isi, penutup), dan bagian akhir (daftar pustaka dan lampiran-
lampiran).
Evaluasi Pelajaran IX
Refleksi
Anda telah mempelajari beberapa kompetensi. Apakah Anda telah mampu
mengomentari pendapat seseorang, mempresentasikan hasil penelitian,
membandingkan unsur pembangun novel dan hikayat, serta menulis karya
ilmiah? Jika Anda belum mampu, pelajari kembali kegiatan yang disajikan.
Bacalah kutipan-kutipan berikut ini!
Kutipan 1
Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang yang empunya
kampung itu melihat akan dia maka diusirnyalah dengan kayu maka si Miskin
itupun larilah, ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin
datang, mereka masing-masing pun datang, ada yang melontari dengan batu
ada yang memalu dengan kayu, maka si Miskin itupun larilah tunggang
langgang. Tubuhnya habis berlumur darah. Maka menangislah ia tersedu-sedu
sepanjang jalan itu dengan tersangat lapar dahaganya seperti akan matilah
rasanya. Maka iapun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-
sampah. Maka berhentilah ia di sana maka dicaharinyalah di dalam sampah
yang bertimbun itu barang yang boleh dimakannya.
Dikutip dari:
Hikayat Si Miskin
, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kutipan 2
Datang sengaja terlambat, Karen Kahn dan suaminya, Jeffrey, berjalan
bergegas-gegas diiringi hujanan lampu kilat para wartawan dan masuk ke
Waldorf Astoria Hotel di Park Avenue. Karen merasa, saat itu, ia memiliki
segalanya. Malam ini akan berlangsung pesta penyerahan penghargaan tahunan
sekaligus malam dana yang diadakan oleh Oakley Foundation, dan Annual
American Fashion Achievement Award ke-38 tahun ini akan diberikan kepada
Karen. Kalau ia tidak bisa datang sengaja terlambat ke tempat lain, jadi di mana
lagi?
Keduanya menapakkan kaki ke lobi dan masuk ke lift berlapis kuningan
bergaya
art deco
. Berada berduaan untuk yang terakhir kali sebelum hiruk-pikuk
dimulai, Karen menatap Jeffrey dan tak dapat menahan senyumnya. Sebentar
lagi ia akan berada di antara
creme de la creme
-nya para perancang mode,
130
Pelajaran IX Produksi Padi
wartawan mode, dan para wanita dari kalangan atas yang benar-benar
mengikuti
mode dalam setiap penampilan mereka. Walaupun ia telah bekerja keras untuk
itu, dan telah kerap memimpikan peristiwa ini, tapi Karen masih saja tidak
percaya saat ini ialah wanita kehormatan itu.
Dikutip dari:
Fashionably Late
, Olivia Goldsmith, Gramedia Pustaka Utama
Kutipan 3
Dia tampak amat canggung dan gamang. Gerak-geriknya serba kikuk
sehingga mengundang rasa kasihan. Kepada Komandan, Karman membungkuk
berlebihan. Kemudian dia mundur beberapa langkah, lalu berbalik. Kertas-kertas
itu dipegangnya dengan hati-hati, tetapi tangannya bergetar. Karman merasa
yakin seluruh dirinya ikut terlipat bersama surat-surat tanda pembebasannya
itu. Bahkan, pada saat itu Karman merasa totalitas dirinya tidak semahal apa
yang kini berada dalam genggamannya.
Sampai di dekat pintu keluar, Karman kembali gagap dan tertegun. Menoleh
ke kiri dan kanan seakan ia merasa sedang ditonton oleh seribu pasang mata.
Akhirnya, dengan kaki gemetar ia melangkah menuruni tangga gedung Markas
Komandan Distrik Militer itu.
Terik matahari langsung menyiram tubuhnya begitu Karman mencapai
tempat terbuka di halaman gedung. Panas. Rumput dan tanaman hias yang tak
terawat tampak kusam dan layu. Banyak daun dan rantingnya yang kering dan
mati. Debu mengepul mengikuti langkah-langkah lelaki yang baru datang dari
Pulau B itu.
Dikutip dari:
Kubah
, Ahmad Tohari, Gramedia Pustaka Utama
Kerjakan soal-soal berikut!
1.
Temukan latar, tokoh, watak tokoh, sudut pandang, dan amanat dalam
ketiga kutipan tersebut!
2.
Carilah persamaan dan perbedaan dari ketiga kutipan tersebut berdasarkan
latar, tokoh, watak tokoh, sudut pandang, dan amanat dalam ketiga kutipan!
3.
Tulislah karya tulis sederhana tentang pertanian. Anda dapat menentukan
tema karya tulis Anda sendiri!
4.
Presentasikan karya tulis tersebut di kelas!
5.
Buatlah masing-masing dua kalimat dengan menggunakan konjungsi
akibatnya
dan
dengan demikian
! Kalimat yang Anda buat berhubungan dengan
pertanian.